[ANOREXIA NERVOSA : DARI GANGGUAN MAKAN HINGGA OBSESI AKAN TUBUH IDEAL]
Mitha Permata
Maret 22, 2020
1 Comments
Anorexia Nervosa ialah sindrom klinis dimana seseorang mengalami rasa takut yang tidak wajar terhadap kegemukan. Biasanya orang yang mengidap anorexia memikirkan secara berlebihan terkait pemilihan makanan serta melakukan penolakan untuk makan (Ratnawati & Sofiah, 2012). Pengidap anorexia masih mengalami rasa lapar dan memiliki selera akan makanan. Namun, rasa tersebut cenderung ditekan agar bentuk tubuhnya tetap terjaga.
Apa yang Dirasakan Oleh Penderita ?
Rasa takut yang dialami individu terkait dengan kenaikan berat badan
Ketakutan berlebihan terhadap kegemukan walau sebenarnya berat badan di bawah normal
Gangguan dalam menerima bentuk tubuh yang disebabkan oleh penilaian sosialnya
Tidak percaya diri akan tubuhnya
Menolak untuk mempertahankan berat badan sesuai dengan umur dan tinggi badannya
Siklus menstruasi yang tidak lancar bagi pengidap perempuan
Mengalami eating disorder
Penyebab Anorexia
A. Psikologis
Adanya trauma psikologi/gangguan mental. Contohnya adalah individu mengalami tindakan bullying
B. Biologis
Secara genetis penderita anorexia telah memiliki sifat temperamen, sensitif, perfeksionis
C. Lingkungan
Konstruksi media dalam membentuk body image
Kondisi Otak Pengidap Anorexia Nervosa
Adanya stimulus yang mengaktivasi bagian amygdala pada otak yang memunculkan rasa takut
Pengidap anorexia mengaktifkan striatum dorsal pada otak yang biasanya tidak terjadi pada otak sehat. Striatum dorsal memiliki fungsi untuk mendorong otak dalam memiliki makanan.
Dampak Anorexia
Penurunan berat badan secara drastis
Pengidap mengalami malnutrisi (kekurangan asupan protein, mineral dan nutrisi penting)
Mengalami komplikasi seperti kelelahan, dehidrasi, tekanan darah rendah, pusing, rambut rontok dan kulit kering.
Kerusakan pada sejumlah organ seperti otak, jantung, ginjal akibat malnutrisi
Disfungsi hormon tiroid
Mengalami masalah kejiwaan seperti depresi, cemas, penyalahgunaan alkohol hingga melukai diri sendiri
Fun Fact:
1. Penelitian menunjukkan bahwa body image dibentuk melalui 5 tahap, yaitu evaluasi penampilan, orientasi penampilan, kepuasan terhadap bagian tubuh, kecemasan menjadi gemuk dan pengkategorian ukuran tubuh.
2. Media berperan dalam membentuk body image melalui iklan, film, dan produk media lainnya
3. Media mengonstruksi masyarakat tentang bentuk tubuh ideal.
Referensi
Ratnawati, V. & Sofia, D. (2012). Percaya diri, Body Image dan Kecenderungan Anorexia Nervosa pada Remaja Putri. Persona Jurnal Psikologi Indonesia, 1(2): 130-142.
Dikerjakan oleh:
1. Mitha Permatasari 175120200111004
2. Sari Rimayanti 175120201111008
3. Debby Kusuma W.P.V 175120201111009
*Untuk memenuhi tugas mata kuliah biologi komunikasi